Anak Hiperaktif, apa penyebabnya?

Bundafarrel.com---- Setiap anak yang dilahirkan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada beberapa anak yang cenderung kalem dan tidak terlalu aktif bergerak namun memilih untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya sebagai pembelajarannya. Sementara itu, ada beberapa anak yang aktif dalam melakukan kegiatan dan belajar dari banyak aktifitasnya ini. Sayangnya, ada beberapa anak yang cenderung hiperaktif atau melakukan begitu banyak kegiatan tanpa kenal lelah. Meskipun terkadang membuat anak terlihat selalu ceria dan rajin, anak hiperaktif ternyata bisa dianggap sebagai sebuah masalah perilaku yang berlebihan dan tidak terarah.


Dalam istilah medis, perilaku anak yang hiperaktif bisa disebut sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Anak yang hiperaktif akan cenderung tidak bisa tenang bahkan untuk hal-hal yang biasanya anak bisa tenang layaknya saat meminum susu. Anak akan terus melakukan aktivitas baik itu bermain atau sekadar berlarian kemana saja. Anak akan cenderung sangat agresif namun memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi pada satu hal. Yang menjadi masalah adalah, anak hiperaktif cenderung sulit untuk bergaul dengan anak-anak lainnya. Anak yang melakukan banyak aktifitas tanpa arah ini bisa mempengaruhi fisik dari anak tersebut. Waktu istirahat anak yang hiperaktif cenderung kurang karena anak akan kesulitan untuk tidur membuat matanya memiliki kantung dan berwarna gelap. Selain itu, banyak anak yang hiperaktif yang mengalami sembelit atau sakit kepala. Kakinya yang sering dipakai untuk beraktifitas juga akan mudah pegal-pegal di kala malam hari.

Ada banyak faktor penyebab anak menjadi lebih hiperaktif, salah satunya adalah karena faktor genetik atau keturunan. Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa sekitar 25 hingga 35 persen kemungkinan dari anak yang hiperaktif disebabkan karena faktor keturunan dari orang tuanya yang memiliki riwayat yang sama. Saat anak besar nanti, besar kemungkinan anaknya pun akan mengalami hal yang sama. Selain itu, penyebab lain dari anak yang hiperaktif adalah adanya faktor neurologik atau karena dampak kesehatan saat hamil. Jika usia ibu hamil terlalu muda atau melakukan pola hidup yang buruk dengan merokok atau minum alkohol, maka anak bisa menjadi lebih hiperaktif. Selain itu, bayi yang terlahir dengan berat badan kurang ideal atau menjalani kelahiran dalam proses yang sangat lama juga berpotensi menjadi anak yang hiperaktif.

Selain karena sebab-sebab di atas, anak yang banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan kimia yang kurang baik juga bisa membuatnya menjadi lebih hiperaktif dalam hal perilaku, indera tubuh, dan juga psikologis. Utnuk mengatasi anak yang hiperaktif, orang tua harus lebih perhatian dalam mengawasi anak dan melakukan konsultasi pada dokter sehingga anak pun bisa lebih terarahkan perilaku dan minatnya.

Demikian postingan kami tentang "Anak Hiperaktif, apa penyebabnya?" semoga dapat bermanfaat.

Share this with short URL:

You Might Also Like:

Use parse tool to easy get the text style on disqus comments:
Show Parser Hide Parser